Ontologi Masyarakat Menurut Karl Marx
Pendahuluan
Karl
Marx adalah salah satu tokoh yang pemikirannya terus dikaji dan dipelajari
hingga saat ini. Walaupun komunisme dianggap telah “mati” dan “kalah” oleh
kapitalisme, tetapi ide-ide yang dilontarkan oleh Marx masih dianggap relevan
untuk menganalisis kondisi aktual saat ini. Salah satu pemikiran Marx yang
masih sering dikaji adalah pemikiran terkait dengan keberadaan masyarakat dan
struktur masyarakat.
Analisis
Marx terkait dengan masyarakat masih dipelajari, dikembangkan, direvisi, atau
bahkan dibantah. Pemikiran Marx terkait masyarakat dianggap telah memberikan
suatu basis pemahaman terkait bagaimana menjelaskan dinamika sosial yang
terjadi di dalam suatu kelompok sosial.
Materialisme Historis
Salah
satu basis penjelasan Marx tentang masyarakat adalah terkait dengan
materialisme historis. Materialisme historis seperti yang diungkapkan Marx
adalah cara memahami dinamika dan perubahan dalam masyarakat yang semata-mata
dilandasi oleh hal-hal yang sifatnya material dalam hal ini adalah struktur ekonomi.
Marx mengatakan bahwa bukan ide-ide yang menentukan laju sejarah manusia tetapi
semata-mata adalah relasi atau hubungan ekonomi.
Oleh
sebab itu, Marx menolak idealisme terutama idealisme yang diajarkan oleh Hegel.
Menurut Marx, hal yang empirislah dalam hal ini materialisme ekonomi yang
menentukan laju sejarah. Keadaan sosial masyarakat adalah produksinya, yang
berarti bahwa sejarah masyarakat ditentukan oleh modus produksi dalam ekonomi.
Cara manusia berpikir ditentukan oleh cara ia bekerja. Perubahan masyarakat
tidak bisa terjadi dari perubahan pikiran manusia tetapi dari perubahan cara
berproduksi.
Materialisme Dialektis
Marx
adalah murid Hegel. Seperti Hegel, Marx meyakini bahwa gerak sejarah adalah
sebuah progres atau kemajuan. Hegel mengatakan, bahwa sifat sejarah manusia
adalah bersifat dialektis. Dialektika sendiri adalah cara pikir Hegel yang
menyatakan bahwa sejarah manusia merupakan sejarah pertentangan yang dilandasi
oleh Tesis, Anti-tesis, dan Sintesis. Tesis adalah titik awal yang kemudian
dibantah oleh Anti-tesis. Pertentangan ini kemudian disatukan dalam Sintesis
yang pada akhirnya akan membawa pada Tesis baru.
Hegel,
lebih jauh menyatakan bahwa sejarah dialetika ini adalah sejarah ide. Hukum
Tesis, Anti-tesis dan Sintesis adalah hukum pertentangan yang pada dasarnya
adalah pertentangan ide. Pertentangan ide ini akan bergerak dalam kemajuan yang
bermuara pada suatu Roh Absolut yang merupakan puncak ideal dari masyarakat.
Sampai
pada titik hukum pertentangan, Marx masih mengamini pemikiran Hegel. Tetapi
kemudian Marx menuduh Hegel berjalan pada kepalanya. Dialektika ide yang
ditawarkan oleh Hegel dalam menjelaskan masyarakat adalah dialektika yang
mengawang-awang. Marx sepakat bahwa sejarah manusia adalah sejarah pertentangan
yang akan menuju pada gerak kemajuan, tetapi pertentangan itu bukanlah
pertentangan ide seperti yang diungkapkan oleh Hegel. Pertentangan itu adalah
pertentangan yang sifatnya material, yaitu pertentangan dalam relasi-relasi
produksi dalam ekonomi. Marx menarik Hegel untuk kemudian berjalan dengan
kakinya. Marx menarik dasar bahwa dialektika masyarakat tak lain adalah
dialektika materialisme yang kongkrit. Ide-ide tidak berperan dalam gerak
kemajuan selama relasi ekonomi tidak mengalami perubahan. Marx sendiri
berpandangan bahwa pemikiran yang dilontarkannya merupakan Anti-tesis terhadap
pemikiran kapitalisme.
Struktur Masyarakat
Puncak
dari pemikiran materialisme historis dan materialisme dialektis adalah gambaran
Marx mengenai struktur masyarakat. Menurut Karl Marx, struktur masyarakat
terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu; (1) Bangunan atas atau Suprastruktur
dan (2) Bangunan basis atau Infrastruktur.
Bangunan
atas adalah tatanan institusional dan tatanan kesadaran kolektif. Tatanan
institusional merupakan segala macam lembaga yang mengatur masyarakat di luar
bidang produksi seperti sistem pendidikan, sistem kesehatan, sistem hukum, dan
sistem negara. Tatanan kesadaran kolektif merupakan segala sistem kepercayaan
masyarakat termasuk di dalamnya agama, moralitas, ideologi, dan filsafat.
Sedangkan bangunan basis adalah bidang produksi kehidupan material.
Marx
membagi struktur bangunan basis masyarakat menjadi tenaga produksi dan hubungan
produksi. Tenaga produksi adalah segala kemampuan yang dimiliki masyarakat
untuk mengolah alam yang terdiri dari alat kerja, tenaga kerja, dan teknologi.
Sedangkan hubungan produksi merupakan pembagian kerjasama antara manusia yang
terlibat dalam proses produksi. Marx mengatakan bahwa hubungan produksi selalu
merupakan hubungan yang antagonis karena hubungan produksi ini selalu dicirikan
oleh dominasi dan penindasan. Menurut Marx, alat kerja dan teknologi hanya dikuasai
oleh pemilik modal atau para kapitalis sedangkan kelompok lainnya hanya
memiliki tenaga kerjanya saja. Kelompok inilah yang disebut Marx sebagai
kelompok proletar. Kelompok proletar hanya memiliki tenaga produksi berupa
tenaga kerja saja karena alat kerja dan teknologi tidak dikuasai oleh mereka.
Akibatnya dalam proses produksi posisi mereka selalu berada dalam posisi yang
tidak diuntungkan karena tiadanya kesetaraan. Inilah yang dikatakan Marx
sebagai karakter dari proses produksi kapitalisme.
Marx
berpandangan bahwa perubahan dalam masyarakat adalah perubahan yang didasarkan pada
materialisme ekonomi, yang artinya bahwa bangunan basis yang menjadi penentu
dari tatanan sosial dalam masyarakat. Oleh sebab itu, menurut Marx bangunan
atas atau suprastruktur pasti dibangun atau dirancang oleh bangunan basis.
Karena bangunan basis dalam hubungan produksi kapitalisme selalu menguntungkan
kaum pemilik modal maka suprastruktur pun pasti hanya akan menguntungkan kaum
pemilik modal dan menyingkirkan kaum proletar. Di sini Marx menekankan bahwa
perubahan dalam negara, hukum, politik, pendidikan, sistem kesehatan, agama,
filsafat, moralitas, dan ideologi tidak akan pernah terjadi jika tidak ada
perubahan dalam proses produksi ekonomi. Perubahan baru akan tercipta, jika dan
hanya jika struktur basis masyarakat diubah. Hubungan produksi yang eksploitatif
dalam kapitalisme harus dihancurkan. Apabila bangunan basis ini telah diubah,
maka niscaya bangunan atas pun akan ikut berubah.
Marx
melihat bahwa pada hakikatnya sistem kapitalisme telah cacat pada dirinya
sendiri. Di dalam kapitalisme pemilik modal selalu menginginkan profit atau
laba. Laba ini tidak lain adalah tenaga kerja yang diberikan oleh kaum proletar
yang diperas dengan memberikan upah yang rendah. Para kapitalis, demi laba yang
lebih dan lebih lagi, akan menyebabkan mereka selalu berusaha menekan para
buruh untuk bekerja lebih produktif tetapi dibayar serendah mungkin. Pada sisi
yang lain demi mencapai efisiensi, maka pemilik modal akan selalu tergerak untuk
mengembangkan teknologi produksi yang bisa mengurangi biaya produksi termasuk
biaya tenaga kerja. Pada akhirnya, menurut Marx sistem kapitalisme akan ambruk
karena terjadinya kelebihan produksi tanpa adanya pihak-pihak yang memiliki
kemampuan untuk membeli hasil produksi tersebut. Kapitalisme akan terjebak pada
krisis dan pada gilirannya akan ambruk dan memakan dirinya sendiri.
Pada
titik inilah menurut Marx, kaum proletar harus melakukan revolusi. Alat-alat
kerja dan teknologi yang dikuasai oleh pemilik modal harus direbut. Tenaga
produksi harus dimiliki secara bersama demi kepentingan bersama dan relasi
produksi yang menindas dan eksploitatif harus diubah menjadi hubungan produksi
yang setara. Inilah yang disebut Marx sebagai masyarakat komunis. Di dalam
masyarakat ini, semua manusia bisa mengembangkan potensi dirinya tanpa perlu
terbelenggu oleh tuntutan ekonomi yang menghimpit. Sistem produksi dikembangkan
demi kemakmuran bersama. Apabila kondisi ini sudah tercipta, maka menurut Marx,
niscaya bangunan atas pun akan mengikuti bangunan basis.
Jika
dalam sistem kapitalisme bangunan atas selalu dibangun mengikuti kepentingan
para pemilik modal, maka dalam masyarakat komunis bangunan atas niscaya akan
mengikuti kepentingan masyarakat. Jadi menurut Marx, adalah hal yang sangat
keliru apabila proses perubahan diawali dari perubahan dalam bangunan atas
tanpa membongkar bangunan basisnya. Justru karena sejarah selalu merupakan
sejarah materialisme maka demi menciptakan perubahan dalam masyarakat yang pertama
harus diubah adalah materialisme dalam masyarakat yang tak lain adalah sistem
ekonomi.
Sejarah
sebagai sebuah tatanan kemajuan dan dialektika adalah semata-mata materialisme
bukan ide-ide yang abstrak dan mengawang. Materialisme merupakan cara berpikir
Marx dalam memandang realitas yang memandang bahwa objek yang menyusun realitas
tak lain adalah efek dari aktivitas subjek yang adalah laku kerja atau dalam
bahasa yang lebih sederhana adalah relasi dan aktivitas ekonomi.
Ontologi
Marx dalam memandang hakikat masyarakat terletak pada argumen materialisme ini.
Dari argumen ini Marx lebih jauh berangkat membedah masyarakat yang menurutnya
berpusat pada materialisme ekonomi.
Akan
tetapi, meskipun pemikiran Marx terkait dengan masyarakat dan perubahan dalam
masyarakat yang didasarkan pada basis materialisme dianggap logis, pemikiran
Marx ini jatuh ke dalam determinisme sosial. Di sini Marx menganggap kacacatan
dalam struktur ekonomi kapitalisme dengan sendirinya akan meruntuhkan sistem
itu sendiri yang menyebabkan Marx memberikan sedikit peran pada subjek individu
sebagai penggerak perubahan. Determinisme sosial ini yang kemudian dikritik dan
direvisi oleh Gramsci dan juga dikembangkan oleh Giddens.
Kritik Terhadap Struktur
Masyarakat Marx
Argumen
Marx yang menyatakan bahwa keruntuhan sistem ekonomi kapitalisme yang bersifat
niscaya kemudian dikritik oleh Gramsci. Gramsci menolak determinisme sosial
Marx. Anggapan Marx yang menyatakan bahwa sistem kapitalisme memiliki kecacatan
dalam dirinya sendiri dan akhirnya menuju pada kehancurannya dianggap oleh
Gramsci terlalu menyederhanakan masalah. Gramsci berpendapat perubahan dalam
bangunan atas tidak akan pernah terjadi karena bangunan basis akan selalu
dipertahankan bagaimanapun caranya oleh kaum pemodal. Para kapitalis tidak akan
dengan senang hati menyerahkan privilege yang
selama ini dimilikinya dengan begitu saja. Perubahan bangunan basis tidak akan
pernah terjadi tanpa adanya peran subjek atau agen penggerak, di sini Gramsci
memasukan pentingnya peran subjek dan menolak determinisme sosial Marx. Gramsci
menyebut agen ini sebagai intelektual organis yang harus menyatu di dalam
kelompok proletar yang berperan dalam memberikan kesadaran dan merumuskan
strategi perubahan. Intelektual organis ini adalah agen yang menentukan proses
perubahan masyarakat. Kaum protelar tidak bisa dengan pasif menunggu keruntuhan
kapitalisme tetapi harus secara aktif berperan dan mengorganisasikan diri
karena tanpa adanya upaya yang aktif dari subjek maka kaum pemodal akan dengan
segala upaya selalu mempertahankan posisinya.
Giddens
pun kemudian memandang bahwa pandangan naturalistik dalam struktur yang
mengesampingkan peran aktor (seperti yang diungkapkan oleh Marx) dianggap tidak
cukup dalam menjelaskan perubahan masyarakat. Menurut Giddens struktur dan
aktor (atau agen) adalah dua bagian yang saling bertaut dan tak terpisahkan. Di
sini agen atau subjek berperan secara aktif dan juga sering kali dipengaruhi
oleh struktur. Giddens pada akhirnya mencari titik tengah bahwa bukan hanya
struktur yang menentukan atau agen saja tetapi adalah keduanya. Proses
perubahan tidak bisa hanya mengandalkan subjek semata atau perubahan
naturalistik dari struktur itu sendiri tetapi harus merupakan kombinasi
keduanya.
Penutup
Meskipun
banyak yang beranggapan bahwa ajaran Marx telah usang, tetapi sebenarnya ajaran
Marx masih bisa dikatakan relevan untuk menggambarkan masyarakat saat ini.
Sturktur masyarakat yang menurut Marx didasari oleh materialisme ekonomi bisa
jadi ada benarnya melihat kondisi saat ini di mana kepemilikan uang dan modal
sering kali mampu mendikte proses politik dan bahkan agama.
Sering
kali, ideologi dan moralitas menjadi pembungkus bagi kerakusan dan keserakahan
pihak-pihak yang mencari pundi-pundi kekayaan materi yang pada akhirnya
menempatkan uang sebagai ruh dari kehidupan bermasyarakat.
Referensi:
Suryajaya,
Martin. (2012). Materialisme
Dialektis: Kajian tentang Marxisme dan Filsafat Kontemporer. Jakarta: Resist Book
Elster, Jon. (2000). Karl Marx, Marxisme Analisis Kritis. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
EURO 2020 Segera Tiba...
BalasHapusSegera Dapatkan Agen Terbaik dan Terpercaya Demi Kenyamanan Dalam Bermain.
Winning 303 Hadir Dengan Agen Sportsbook Terbaik dan Terpercaya Saat ini..Dengan Sistem Teknologi Modern Untuk Memberikan Rasa Aman dan Nyaman Dalam Bermain.
Dapatkan Segera Bonus Spesial Untuk Anda Yang Bergabung.
Bonus Welcome 20%
Bonus Deposit Harian 10%
Bonus Cashback 5-10%
Bonus Referral Seumur Hidup
Dapatkan Minimal Bet Parlay 5ribu Rupiah Saja....
Proses Transaksi Cepat , Mudah dan Aman...
Dapatkan Kemudahan Deposit Dengan Deposit via PULSA dan OVO
Klik >>>>>>> DAFTAR
Ayo Gabung Segera Dengan Kami...
Hubungi Segera:
WA: 087785425244
Cs 24 Jam Online
http://159.89.197.59/judi-tembak-ikan-online/
BalasHapus7 Trik dan Tips Game Tembak ikan – Permainan Game Tembak ikan memanglah telah tidak asing sekali lagi untuk pemain judi on-line di indonesia
WA : 0812-2222-995
Line: cs_bolavita
Telegram : t.me/bolavita
Mau bonus slot 200%????
BalasHapusmari bergabung bersama kami di Winning303
Dapatkan ragam bonus menarik untuk permainan slot kesukaan anda setiap minggunya
Informasi Lebih Lanjut, Silakan Hubungi Kami Di :
WA : 0877 8542 5244
Sering Kalah Bermain Poker atau Permainan Lain?? Butuh Konsultasi Seputar Poker atau Permainan Lain Agar Menang Terus??
BalasHapusDapatkan Trik dan Tips Jitu dari Donaco Poker...
Cukup Daftar menjadi Member saja..!!
Pendaftaran Gratis!!
Dapatkan Info Freechip Terbaru Dari Donaco Poker..
Dapatkan Juga
- Bonus Deposit 15% New Member Weekend.
- Bonus Deposit 10% Next Deposit Weekend.
- BONUS DEPOSIT HARIAN 5%
- BONUS ROLLINGAN MINGGUAN 0.5%
- BONUS KEJUTAN LAINNYA
Hubungi Kami Secepatnya Di :
WHATSAPP : +6281333555662
BalasHapus365SBOBET Situs Agen Sbobet, Agen Bola Terpercaya di Indonesia
365sbobet adalah Agen SBOBET Terpercaya Indonesia, Situs Agen Bola Resmi Online Casino Terbaik Official Partner kami adalah Barcelona dan Liverpool.
365Sbobet
agen sbobet
Agen Sbobet Online
Agen Sbobet Terpercaya
Agen Sbobet Indonesia
Agen Sbobet Asia
Agen Sbobet Resmi
Agen Sbobet Mobile
Daftar Agen Sbobet
Situs Agen Sbobet
Website Agen Sbobet
Link ALternatif Agen Sbobet
Bonus Agen Sbobet
Sbobet
Sbobet Online
Sbobet Terpercaya
Sbobet Indonesia
Sbobet Asia
Sbobet Resmi
Sbobet Mobile
Daftar Sbobet
Situs Sbobet
Website Sbobet
Link ALternatif Sbobet
Bonus SbobetAgen Bola
Agen Bola Online
Agen Bola Terpercaya
Agen Bola Indonesia
Agen Bola Asia,
Agen Bola Resmi
Agen Bola Mobile
Daftar Agen Bola
Situs Agen Bola
Website Agen Bola
Link ALternatif Agen Bola
Bonus Agen Bola
Agen Slot
Main Slot
Situs Sbobet
Situs Slot
Slot
Slot Online
Slot Terbaik
Website Slot