Memaknai Metafisika


Metafisika sebagai alat analisis konseptual adalah salah satu upaya dalam mencari pemahaman yang utuh (komprehensif) dan mendasar (fundamental) dari suatu problem tertentu. Akan tetapi, metafisika bisa juga dipahami sebagai upaya investigasi atas realitas tertinggi yang sering kali di luar batas-batas nalar manusia. 
Di dalam filsafat, kajian metafisika adalah objek yang abstrak, rasional dan juga yang mistik. Di sini metafisika berperan sebagai pengkajian mengenai hakikat realitas dari objek yang ditelaah dalam membuahkan pengetahuan (Suriasumantri, 2005 dalam Ekawati, 2013). Objek kajian yang rasional artinya segala objek kajian yang bisa dipahami oleh akal sedangkan objek yang mistis adalah objek yang kadang lebih bersifat emosional dan sulit untuk dipahami akal seperti misalnya terkait dengan emosi keagamaan dan pengalaman sprititual. Di tataran ini, metafisika memang adalah suatu alat analisis konseptual untuk menyelidiki pemahaman di balik hal-hal baik yang sifatnya rasional dan mistik yang pada akhirnya menghasilkan suatu pengetahuan baru. Metafisika dipahami bukan sebagai proses pencarian akan makna tetapi lebih sebagai proses pencarian dasar atau pendasaran akan suatu hal.
Sebagai upaya investigasi realitas tertinggi berarti metafisika telah melampaui fungsinya sebagai alat analisis konsep. Metafisika di sini adalah proses pemaknaan terhadap suatu problem. Tujuan utama dari upaya investigasi realitas tertinggi ini bukan semata-mata pengetahuan untuk mencari pemahaman atau pendasaran atas suatu hal tetapi lebih pada pemberian makna terhadap suatu hal tertentu. Pemaknaan tersebut akan membawa manusia ke dalam suatu pengertian akan suatu realitas yang melampaui dirinya karena makna tercipta dari upaya mencari inti yang temuat dalam setiap kenyataan, dan menjelaskan yang ada yang meliputi semua realitas dalam semua bentuknya (Ekawati, 2013).
Pada kesimpulannya, metafisika bisa diartikan secara berbeda. Di satu sisi meatifika hanyalah alat analisis konsep guna mencapai pemahaman yang utuh dan mendasar sehingga tercipta pengetahuan baru. Akan tetapi, di sisi lain metafisika juga bisa diartikan sebagai proses investigasi realitas tertinggi sebagai upaya pemberian makna dari semua problem yang mewujud dalam objek kajian baik yang bersifat rasional maupun mistik. 

Referensi:
Ekawati, D. (2013). Reorientasi ontologi, epistemologi, dan akisologi dalam perkembangan sains. Jurnal Tarbawiyah, 10(2), p. 75-84.

Komentar