Being Menurut Martin Heidegger

Martin Heidegger dalam bagian pendahuluan dari bukunya yang berjudul Being and Time menyatakan bahwa penting untuk terlebih dahulu secara eksplisit mempertanyakan tentang masalah being. Menurut Heidegger selama ini saat melakukan pembahasan terkait dengan metafisika, being dianggap sebagai sesuatu yang sudah jelas padahal tidak demikian halnya. Asumsi-asumsi yang selama ini dilekatkan kepada being harus dipertanyakan ulang untuk menemukan penjelasan yang terang benderang terkait dengan being.
Heidegger mempertanyakan asumsi terkait being yang menyatakan bahwa being adalah sesuatu yang: (1) Bersifat Universal, (2) Tidak terdefinisi, dan (3) Self-evident atau terbukti pada dirinya sendiri.
Untuk sampai pada kesimpulan terkait dengan jawaban apakah being tersebut, Heidegger menyatakan bahwa pertanyaan tentang being harus diformulasikan secara transparan. Pertanyaan tentang being adalah pertanyaan yang sifatnya fundamental yang akan menggiring kepada suatu metode pencariaan yang sangat khusus (very special) dengan karatekternya sendiri yang terbedakaan dari pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Pertanyaan tentang being harus ditanyakan dalam in a way of its own atau dalam cara bertanyanya tersendiri. Pertanyaan tentang being berbeda dengan pertanyaan tentang entitas yang lain karena being bukanlah suatu entitas yang memiliki karakter yang terbedakan satu dengan yang lainnya.
Akan tetapi, being ternyata suatu hal yang nyata (fact) meskipun being bukanlah entitas. Being lies in the fact that something is, an in its being as it is, in reality, in presence at hand, in validity, in subsistence, in Dasein, in the “there is”. Oleh sebab itu, maka transparansi pertanyaan terkait dengan being perlu dilakukan.
Pertanyaan tentang being harus diarahkan pada kondisi apriori yang memungkinkan si penanya meneliti being sebagai entitas tetapi juga being sebagai fondasi segala sesuatu yang menjadikan being bukan sebagai entitas.
Jika pertanyaan tentang being adalah tugas pertama yang harus dilakukan sebelum memulai penyelidikan dalam metafisika, maka Dasein (si penanya) bukanlah satu-satunya hal yang harus diselidiki. Dasein adalah penanya yang harus mempertanyakan dirinya dan juga pertanyaan yang diajukannya.

Komentar