Hari Raya Yahudi
Yahudi adalah sebuah kombinasi agama-bangsa. Agama-bangsa
artinya bahwa Yahudi hanyalah agama untuk orang-orang Yahudi. Orang Yahudi
adalah orang-orang yang dianggap sebagai keturuan dua belas suku Israel
(silakan baca post sebelumnya tentang ‘Apa dan Siapa Yahudi’). Dari sini bisa
disimpulkan bahwa bangsa Yahudi otomatis beragama Yahudi, apabila ada orang
Yahudi yang tidak beragama Yahudi biasanya mereka dianggap bukan bagian dari
bangsa Yahudi. Agama Yahudi berbeda dengan misalnya agama Islam atau Kristen
yang menganggap bahwa agama tersebut adalah agama universal yang bisa
disebarkan dan dianut oleh semua bangsa di dunia. Akibatnya agama Islam dan
Kristen menjadi agama yang ekpansif yang mencoba menarik pemeluk dari berbagai
bangsa, sementara agama Yahudi adalah agama eksklusif dan tidak bersifat ekspansionis.
Seperti agama lain, maka Yahudi pun memiliki
hari-hari spesial yang dirayakan secara rutin. Banyak hari-hari spesial Yahudi
didasarkan pada peristiwa-peristiwa yang dialami oleh orang Yahudi sebagai
sebuah bangsa. Hari-hari spesial yang diperingati didasarkan pada
penanggalan Halu’ach Ha’ivri atau kalender Yahudi. Kalender ini disusun
berdasarkan peredaran bulan, jadi persis sama seperti kalender Hijriyah bagi
orang Islam yang juga didasarkan pada peredaran bulan.
Kalender Yahudi sama seperti kalender Gregorian
dan Kalender Hijriyah memiliki 12 bulan dalam satu tahunnya. Ke-12
bulan Yahudi adalah: (1) Nisan, (2) Iyyar, (3) Sivan, (4) Tammuz, (5)
Av, (6) Elul, (7) Tishri, (8) Marheshvan, (9) Kislev, (10) Tevev, (11) Shvat,
dan (12) Adar.
Tahun baru bagi orang Yahudi adalah hari libur
yang diharamkan bekerja. Tahun baru disebut sebagai Rosh Hashanah dan
diperingati di awal bulan ke-7 atau tanggal 1 bulan Tishri. Perayaan tahun baru
ini agak unik karena dirayakan bukan di bulan pertama tapi di bulan ketujuh hal
ini didasarkan pada keyakinan agama Yahudi bahwa alam semesta diciptakan dalam
6 hari (masa) dan selesai di hari ke-7 maka awal tahun baru pun adalah bulan
ke-7. Segera setelah tahun baru ada perayaan Yom Kippur yang diperingati pada
tanggal 10 bulan yang sama (bulan Tishri). Yom Kippur adalah hari penebusan,
saat ketika dosa-dosa tahun lalu dihapuskan. Pada hari Yom Kippur ini orang
Yahudi berpuasa dan dilarang untuk bekerja sama sekali.
Selanjutnya ada perayaan Hanukkah atau Festival
Cahaya. Pada perayaan Hanukkah ini para penganut Yahudi akan menyalakan lilin
sebagai peringatan kemenangan bangsa Yahudi yang dipimpin oleh Maccabees
melawan orang-orang Syiria pada abad kedua sebelum Masehi. Hanukkah dirayakan
pada tanggal 25 bulan Kislev. Bekerja diperbolehkan di hari raya ini.
Di tanggal 14 bulan Adar ada hari raya Purim.
Hari raya ini dirayakan sebagai peringatan pembebasan Yahudi Persia dari kehancuran.
Pada peringatan ini biasanya dibacakan kitab Esther yang menceritakan peristiwa
pembebasan tersebut. Pada hari raya Purim bekerja diperbolehkan.
Kemudian ada Pesach atau lebih dikenal Passover.
Passover disebut juga sebagai paskah Yahudi. Passover dirayakan untuk
memperingati pembebasan bangsa Yahudi dari perbudakan di Mesir. Passover
diperingati setiap tanggal 15 bulan Nisan. Perayaan ini ditandai dengan tidak
bolehnya makan roti yang beragi.
Pada bulan Sivan ada perayaan Shavuot pada
tanggal 6 dan 7. Perayaan ini diperingati sebagai saat Tuhan memberikan Taurat
kepada Bangsa Yahudi di Gunung Sinai. Pada perayaan ini bekerja tidak
diperbolehkan, tetapi Yahudi aliran reformasi hanya merayakan Shavuot satu hari
sehingga tanggal 7 bulan Sivan mereka sudah diperbolehkan bekerja.
Itulah hari-hari spesial yang dirayakan oleh
umat Yahudi. Adalah sangat penting untuk mengenal agama dan budaya Yahudi
supaya kita tidak terjebak dalam kebencian yang membabi buta. Apabila Yahudi
dianggap sebagai musuh karena perbuatan mereka terhadap bangsa Palestina,
bukankan Sun Tzu pernah berkata: “Untuk mengalahkan musuhmu maka kenalilah
mereka.”
Irfan Syaebani
Komentar
Posting Komentar