Mekanisme Pertahanan dan Penarikan Diri
- Teknik-teknik penarikan diri:
a. Represi:mekanisme pertahanan dengan mana ingatan-ingatan yang mengancan disimpan dalam ketidaksadaran
b. Supresi: mekanisme pertahanan yang dilakukan dengan usaha sadar untuk menghentikan atau menjauhi pikiran tentang suatu ancaman
c. Isolasi (disasosiasi); memutuskan individu dari situasi yang menimbulkan stres
d. Penolakan (negativisme): sikap melawan anjuran-anjuran atau perintah-perintah dari orang lain. sangat umum pada anak-anak dan pada orang-orang yang menderita gangguan mental tertentu
e. Menarik perhatian; tingkah laku yang dipakai seseorang sebagai cara untuk membuat orang-orang lain melihat atau memperhatikannya
f. Regresi: mekanisme pertahanan dengan cirinya adalah mundur ke tahap perkembangan lebih awal
g. Fiksasi; tetap berada pada suatu tahap perkembangan psikoseksual dan dengan demikian meperlihatkan tingkah laku abnormal menurut usia seseorang
h. Insulasi: cara melindungi diri terhadap rasa sakit dan kekecewaan dengan cara tidak memberi banyak perhatian kepada diri sendiri
i. Fantasi: suatu mekanisme pertahanan diri dimana individu melarikan diri dari kegagalan-kegagalan atau kesulitan-kesulitan hidup sehari-hari dengan menciptakan kepuasan-kepuasan khayalan
j. Disosiasi: mekanisme pertahanan dengan mana sekelompok proses mental (ingatan-ingatan, ide-ide dan sebagainya) terpisah secara fungsional dari kehidupan mental yang normal dan berfungsi secara keseluruhan dan berjalan secara bebas dan otomatis
k. Koversi (histeria motorik): suatu mekanisme pertahanan dimana individu mengubah konflik psikologis menjadi simtom-simtom fisik.
- Teknik-teknik Kapitulatif
a. Kompensasi:suatu mekanisme pertahanan dimana individu berusaha keras membesar-besarkan sifat yang baik atau diinginkan untuk mereduksikan persaan rendah diri (infeoritas) yang disebabkan oleh sifat yang tidak baik atau tidak diinginkan
b. Sublimasi:suatu mekanisme perthanan diri yang dilakukan secara tak sadar dengan mana individu mengubah libido atau insting seks ke dalam bentuk yang dapat diterima masyarakat
c. Identifikasi: proses menginkorporasikan kepribadian atau tingkah laku orang lain. suatu proses imitasi dimana seorang anak memperoleh tingkah laku yang sama dengan tingkah laku dari orang lain yang diimitasikan itu
d. Intelektualisasi: suatu mekanisme pertahanan dimana individu menganalisis suatu masalah dalam katakata atau istilah-istilah ilmiah dengan demikian ia merasa puas karena ia mengaburkan perasaan-perasaan dan emosi-emosi dengan kata-kata atau istilah-istilah itu
e. Rasionalisasi: suatu mekanisme pertahanan dimana individu membenarkan tingkah lakunya dengan mengemukakan alasan-alasan yang masuk akal dan dapat diterima oleh orang-orang lain dengan mengabaikan alasan-alasan sebenarnya
f. Proyeksi: suatu mekanisme pertahanan yang digunakan seseorang dengan cara memindahkan pada orang lain sifat-sifatnya sendiri yang tidak diinginkannya atau tidak disenanginya
g. Introyeksi: suatu mekanisme pertahanan dimana individu memasukkan kualitas-kulitas eksternal ke dalam dirinya sendiri
h. Transferensi: suatu mekanisme pertahanan dimana individu mengalihakan perasaan-perasaannya yang negatif atau positif terhadap seseorang kepada orang lain karena ia mengidentifikasikan keduanya
i. Pembentukan reaksi: suatu mekniasme pertahanan dimana seseorang merepresikan suatu impuls dan menggunakan suatu bentuk tingkah laku yang berlawanan dengan impuls tersebut. Biasanya tingkah laku itu dipamerkan secara berlebihan. Misalnya seorang ibu yang sangat benci kepada anaknya tetapi kebencian itu direpresikan dan sebaliknya ia menunjukkan bahwa ia sangat mencintai anaknya dan hal itu diperlihatkan dengan cara anak itu diantar ke sekolah dan dikawal seorang bodyguard
j. Pemindahan (displacement); suatu bentuk mekanisme pertahanan yang memindahkan impuls terhadap objek-objek yang tidak mengancam atau tidak dapat diterima kepada objek-objek yang lebih dapat diterima datau lebih aman
k. Restitusi/pertobatan; suatu mekanisme pertahanan dengan mana individu melakukan suatu upacara (ritual) yang bertujuan untuk menghilangkan akibat dari apa yang dilakukan sebelumnya
l. Memerankan (acting out): suatu mekanisme pertahanan dengan mana individu tidak merepresikan atau tidak mengekang impuls-impuls yang dilarang oleh masyarakat tetapi ia menggunakan impuls-impuls tersebut dengan sengaja supaya kecemasannya direduksikan
m. Simpatisme: suatu mekanisme pertahanan dengan mana individu mengungkapkan kemalangan yang dideritanya dengan tujuan supaya orang-orang lain mengaguminya atau menghormatinya.
Komentar
Posting Komentar